Postingan

Periksa dulu apa yang terjadi jangan langsung pikirin yang aneh aneh

 Suatu hari aku sedang sibuk mengerjakan tugas. Di samping itu ada teman aku yang datang ke rumahku. Dia bilang "main yuk ", aku bilang", aku malas. Dia bilang " yasudah kalau tidak mau aku pergi ya main bola ". Nah, setelah sekian lamanya temanku pergi bermain akhirnya tugas aku pun selesai. Saat itu saya merasa sangat lelah dan akhirnya aku tidur. Saat bangun di sore hari saya merasa kepala aku sakit dan aku kesusahan berdiri. Aku pun bertanya pada ibuku " Bu, kepalaku sangat sakit Bu" , ibuku menjawab " kenapa bisa begitu ? . Dan saya bilang " tadi pada saat saya sudah mengerjakan tugas saya tidur dan pada saat bangun kepalaku sakit banget Bu ". Ibuku bilang " oh yasudah nanti malam kita pergi ke dokter ya karna kalau pagi kamu belajar", aku pun memutuskan ke dokter malam ini. Sampai di tempat tujuan saya berada urutan nomor satu jadi saya yang paling pertama di periksa. Jam sudah menunjukkan pukul 08.00 dan saya diperiksa

ANAK BERMAIN HANDPHONE

 Saat ini teknologi semakin populer dikalangan anak anak. Alat canggih seperti handphone yang dulu fungsinya hanya untuk berkomunikasi jarak jauh dan sekarang orang menggunakan handphone menjadi sarana informasi hiburan. Bahkan anak di zaman sekarang sudah menggunakan handphone, lantas tentu saja ada dampak buruk dari handphone bagi anak anak. Beberapa orang berpendapat bahwasannya handphone mempunyai banyak keuntungan. Selain berkomunikasi yang cepat, handphone bisa digunakan saat bosan dengan menonton video, main game ataupun sebagainya. Disisi lain ada juga dampaknya, terutama bagi anak anak. Nah, dampak tersendiri bagi anak anak adalah dia lebih fokus bermain handphone dibandingkan bermain bersama temannya yang tidak mempunyai handphone. Jadi bagi orang tua, arahkanlah anak anda menjadi lebih baik dari pada jika ia besar dia akan kesusahan bergaul dengan teman temannya. Apa perbedaan antara gagasan utama dan kalimat utama ? Nah, pasti pada penasaran. Jadi perbedaan antara gagasan u

Suka duka belajar dari rumah

      Saat ini kita di jajah oleh bakteri yang bernama covid-19 yang awalnya di temukan di Wuhan, Cina. Saat mendengar kasus ini sekolah diliburkan dan kami belajar dari rumah. Saat itulah saya berpikir bahwa jika saya belajar di rumah maka saya tidak ketemu lagi dengan guru guru dan teman saya. Saya suka belajar dari rumah karena  saya dapat membantu orang tua di rumah dan ada pula kendala yang saya alami selama belajar dari rumah yaitu saya merindukan sekolah dan orang orang yang ada di dalamnya. Kegiatan - kegiatan yang saya lakukan di rumah dari bangun sampai tidur kembali, biasanya saat saya bangun solat tahajjud pada pukul 03.00, setelah itu saya tidur kembali sampai subuh. Sesudah solat subuh biasanya itu ada program dari asrama yaitu kultum subuh dan dilanjutkan dengan tahgidz subuh. Pagi hari jam 06.00 sore, saya biasanya lari pagi atau bantu orang tua. Saat tiba waktu belajar saya mulai bergegas mandi dan belajar. Sudah itu solat duhur dilanjutkan shalat asar. Nah biasanya di

Maulana arifqi IX Ar Rasyid

    Nama saya Maulana arifqi, biasanya aku dipanggil dengan sebutan Maulana atau maul. Saya lahir di Bone 25 Maret 2006. Kalian bisa mengenali saya ketika melihat wajah ; mempunyai telinga yang panjang, selalu senyum kalau di tatap sama orang lain. Kalau dilihat dari fisik, saya mempunyai postur tubuh agak tinggi dan agak kekurusan. Sifat saya yang  disukai banyak orang yaitu ; selalu membantu, jujur, berani dan tidak putus asa. Ada pula sifat jelek saya terhadap teman saya, dia sangat tidak suka dengan sifat saya yang satu ini yaitu ketika saya egois, tetapi Alhamdulillah sekarang saya mulai bisa memahami teman saya dan tidak bersikap egois lagi terhadap teman saya. Saya bercita-cita ingin menjadi pengusaha yang sukses, mengapa saya memilih cita cita ini ?, Dikarenakan saya ingin menunjukkan kepada orang tua saya bahwa saya bisa hidup mandiri dan tidak disebut lagi oleh teman dengan sebutan anak manja. Prinsip dalam hidup saya yaitu jangan pernah menganggap bahwa Tuhan itu tidak adil,